Profil Yayasan

Selayang Pandang

—Yayasan Uswah Ummahat hadir di tengah masyarakat dalam rangka mendorong dan membantu pemerintah untuk meningkatkan kualitas taraf hidup masyarakat. Keinginan kuat tersebut muncul, setelah melihat , dan merasakan adanya berbagai macam permasalahan yang melanda Indonesia yang membuat kualitas hidup bangsa Indonesia jauh di bawah negara-negara tetangga. Masalah politik, ekonomi, pendidikan, sosial-budaya dan lainnya sampai sejauh ini masih menggurita, membenam Indonesia. Dalam hal sosial budaya dan politik, bangsa Indonesia menempati urutan yang tertinggi dalam hal korupsi. Praktek KKN menggerogoti Indonesia di semua lini ruang kegiatan masyarakat. Kepemimpinan yang rapuh mendudukkan Indonesia sebagai negara yang tidak lagi disegani di kawasan Asia Tenggara.

—Beberapa tahun silam , kita bisa lihat bagaimana mudahnya salah satu pulau di Indonesia direbut oleh negara tetangga, atau begitu tidak sungkannya kadangkala batas perairan/udara Indonesia dimasuki oleh negara-negara lain tanpa izin atau koordinasi dengan negara Indonesia. Berbagai laporan dari badan dunia menginformasikan tentang rendahnya tingkat Indeks Pembangunan Manusia Indonsia, yang memberi indikasi bahwa masih rendahnya kualitas kesejahteraan masyarakat Indonesia sepanjang ratusan tahun setelah merdeka dari tangan penjajah.

—Banyak faktor yang menyumbang rendahnya tingkat Indeks Pembangunan Manusia Indonesia, yang membuat bangsa kita tidak mampu bersaing dan kurang mandiri di era globalisasi ini. Ketergantungan sumber daya manusia (SDM) , ilmu pengetahuan & teknologi, ekonomi dan lain sebagainya kepada bangsa lain, masih mewarnai derap langkah pembangunan bangsa yang dilakukan pemerintah.

Permasalahan dunia pendidikan menjadi salah satu faktor yang berkontribusi dalam kedudukan angka indeks Pengembangan Manusia (IPM) Indoesia yang masih jauh tertinggal dari negara lain bahkan dengan Malaysia sekalipun. Nilai IPM Indonesia pada 2012 sebesar 0,629, menjadikannya naik tiga posisi ke peringkat 121 dari peringkat 124 pada 2011 (0,624), dari 187 negara. Menduduki peringkat yang sama dengan Indonesia adalah Afrika Selatan dan Kiribati.

Meski naik tiga peringkat, IPM Indonesia masih di bawah rata-rata dunia 0,694 atau regional 0,683. Indonesia dikategorikan sebagai “Negara Pembangunan Menengah” bersama 45 negara lainnya. Peringkat Indonesia masih jauh di bawah beberapa negara anggota ASEAN, termasuk Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand dan Filipina. Singapura memiliki IPM tertinggi di antara negara-negara ASEAN dengan 0,895 dan peringkat 18 di seluruh dunia. Brunei memiliki IPM 0,855 dan berada di peringkat 30, sementara Malaysia memiliki IPM 0,769 dengan peringkat 64. Thailand dan Filipina masing-masing ada di peringkat 103 dan 114, dengan IPM 0,690 dan 0,654.

—Menukik ke permasalahan pendidikan, berdasar hasil analisi PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level kemampuan yang dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik Indonesia hanya mampu menguasai pelajaran sampai level 3 (tiga ) saja, sementara negara lain yang terlibat dalam studi ini banyak yang mencapai level 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam). Sementara hasil studi lain tentang reading dan literacy (PIRLS) menunjukkan, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV hanya mampu mencapai level menengah , padahal lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai leel tinggi dan advance.

—Berdasarkan data di atas, menjadi pekerjaan besar bagi bangsa Indonesia untuk mampu mencetak SDM yang berkualitas, dimana salah satu variable yang mempengaruhi peningkatan kualitas IPM tersebut adalah faktor pendidikan dan sosial.—

—Berangkat dari niat yang tulus untuk melayani umat dan membantu mengurai permasalah sosial dan pendidikan , maka yayasan Uswah Ummahat lahir pada tahun 1991 dengan kepedulian kepada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program-program yang dirancang dalam ruang lingkup bidang sosial dan pendidikan. Keberadaan Yayasan Uswah Ummahat di tengah masyarakat diharapkan dapat menyiapkan dan membangun generasi muda Indonesia masa depan yang tangguh dan madani. Generasi muda yang berahlak baik, bermartabat, mandiri, berbudaya, kreatif dan inovatif.

—Pada tahun 1999 tepatnya tanggal 15 Februari terjadi perubahan akte notaris yang disebabkan karena adanya perubahan struktur kepengurusan yayasan. Perubahan kembali terjadi pada tahun 2010 dengan diterbitkanya akta Nomor 3 tanggal 21 Januari. Pengesahan yayasan oleh Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia diperoleh pula pada tanggal 08 Juni 2010 dengan nomor : AHU-2242.AH.01.04 Tahun 2010.